SELAMAT DATANG DIINFO TENTANG KESEHATAN, DAPATKAN APA YANG ANDA CARI DISINI...ADA JUGA ARTIKEL LAIN (SPORT, LIVE STYLE, POLITIK, EKONOMI BISNIS, TEHNOLOGI, SELEBRITI DAN MASIH BANYAK LAGI

Senin, 12 Maret 2012

"SEMBUH" KARENA MELAKUKAN YANG BAIK DI MATA TUHAN

Yesaya 38:1-8
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,”
Efesus 3 : 20
PENDAHULUAN
Hizkia adalah salah satu raja Yehuda yang dipilih Tuhan untuk memimpin pada zaman nabi Yesaya. Alkitab mencatat bahwa “di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia.” Apa yang membedakannya? Ia melakukan apa yang baik di mata TUHAN (3). Kata “baik”dalam Perjanjian Lama memiliki arti “benar” pada pemandangan Allah, bukan perbuatan baik menurut ukuran   kebenaran manusia yang relatif.
Inilah yang menjadi kunci penting bagi hidup Hizkia, sehingga ia sangat diberkati oleh Tuhan. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam kebenaran firman Tuhan ini, jika ingin diberkati Tuhan seperti Hizkia:
1.  Masalah yang dihadapi Hizkia
Ayat 1 menyampaikan pergumulan Hizkia dalam hari-hari hidupnya, ia jatuh sakit dan hampir mati. Hal ini pun disampaikan oleh Yesaya sebagai utusan Tuhan, bahwa Hizkia tidak akan mengalami kesembuhan dan akan mati.
Sakit penyakit merupakan sebuah pergumulan serius yang dihadapi oleh setiap orang. Bagaimana kita menilai sakit penyakit? Sakit dapat disebabkan oleh beberapa hal, yakni : karena kelalaian, hal yang alamiah, karena dosa, ikatan kuasa gelap, ujian iman atau karena Tuhan akan dimuliakan melalui sakit penyakit itu.
2.  Sikap yang dilakukan Hizkia
Saat Hizkia mengalami pergumulan berat, ia berdoa kepada Tuhan (ayat 2). Hizkia menaikkan doanya dengan menangis, menunjukkan kesungguhannya di hadapan Tuhan. Tetapi terlebih dari itu, Hizkia    berdoa dengan keberanian percaya, karena ia telah melakukan yang baik di mata Tuhan. Hal-hal yang   dilakukan Hizkia dijelaskan dalam II Raja-raja 18:3-6.
- Ayat 4, ia menjauhkan dan menghancurkan segala jenis berhala. Menunjukan sikap yang tidak    kompromi dengan dosa dan kuasa kegelapan.
- Ayat 5, ia percaya kepada Tuhan, Allah Israel. Kata “percaya” lebih kuat diartikan dengan      mempercayakan diri kepada Allah. Hal ini dimulai ketika seorang bertobat dan mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Dalam hal “iman” inilah, Hizkia memiliki kesungguhan yang lebih dari semua raja Yehuda, sebelum dan sesudah dirinya.
- Ayat 6, ia berpaut kepada Tuhan. Hizkia memiliki hati yang melekat kepada Tuhan. Ia lebih    mengutamakan Tuhan dari segala sesuatu yang lain. Kata “berpaut” menekankan tentang keintiman   hubungan antara Hizkia dan Tuhan. Ada komunikasi yang baik di antara ke dua pihak, baik Hizkia yang menaikan doa kepada Allah, maupun saat ia mendengar suara Tuhan melalui pelayanan hamba-hambaNya.
- II Tawarikh 31:21 pun memberikan gambaran tentang sikap Hizkia mengambil bagian dalam pelayanan di bait Allah.Ia mengatur dan menata keuangan dan pelayanan para imam dan orang Lewi. Ini menunjukkan sebuah komitmen untuk terlibat dalam pekerjaan Tuhan di bait Allah. Ini adalah   sebuah sikap yang berkenan di mata Tuhan.
Hizkia “melakukan apa yang baik” di mata Tuhan dengan setia dan tulus hatiKedua hal ini adalah kunci sikap hidup yang berkenan kepada-Nya. “Setia” berarti senantiasa menempatkan Tuhan di atas segala sesuatu yang lain, sedangkan “tulus hati” menunjukan sikap atau perkataan yang keluar dari hati, berlawanan dengan kemunafikan.
3.  Berkat yang diterima Hizkia
Sikap yang dilakukan Hizkia ternyata mendatangkan berkat baginya. Allah mengaruniakan kepadanya beberapa hal berikut:
- Jawaban atas pergumulannya. Hizkia mengalami sakit yang serius, namun ketika ia menaikkan doa di hadapan Tuhan, ternyata Tuhan menjawab pergumulannya. Yesaya 38:4-5 menunjukan perubahan yang luar biasa yakni vonis mati yang telah diberikan, diubah    Tuhan dengan perpanjangan waktu hidup selama 15 tahun. Bagian ini mengajarkan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan dan bagi orang percaya.
- Perlindungan Tuhan (proteksi). Ayat 6 merupakan jaminan perlindungan yang Tuhan berikan bagi Hizkia dan kota Yerusalem sebagai pusat pemerintahan kerajaan Yehuda. Raja Asyur mewakili pemerintahan Babel sebagai penguasa pada masa itu yang senantiasa melakukan ekspansi kepada bangsa Yehuda, namun penyertaan Tuhan sempurna bagi yang melakukan apa yang baik di mata-Nya.
- Kekayaan dan kemuliaan (reputasi), II Tawarikh 32:27. Janji berkat yang diberikan Tuhan secara materi adalah kelimpahan, tetapi juga nama baik atau kemasyuran bagi Hizkia. Nabi Yesaya mencatat Hizkia sebagai raja yang hidup berkenan kepada-Nya seperti Daud bapa leluhurnya.
- Keberhasilan/keberuntungan dalam segala sesuatu yang diusahakan (II Raja 18:7, II Tawarikh 31:21). Inilah berkat yang menyertai perjalanan kehidupan Hizkia, sehingga kemana pun ia pergi, Tuhan mengerjakan pemulihan sebagaimana tercatat dalam kisah hidup Hizkia.
 APLIKASI
Hizkia merupakan sebuah pelajaran berharga bagi kita untuk hidup dengan melakukan apa yang baik di mata Tuhan. Perbuatan baik yang bukan didasari oleh keinginan manusiawi, tetapi sebuah kerinduan untuk menyenangkan hati Tuhan, sehingga “apa yang baik” adalah segala sesuatu yang dibangun atas dasar kebenaran Allah. Doa tetap merupakan sarana bagi kita untuk berkeluh kesah kepada Allah. Tetapi “keberanian percaya” hanya dimiliki oleh mereka yang melakukan “apa yang baik” di mata Tuhan dengan didasari kesetiaan dan ketulusan. Tuhan memberkati kita, bukan hanya dengan memberi jawaban atas pergumulan kita, tetapi lebih dari itu, TUHAN menambahkan hal-hal lain yang kita butuhkan dan memberikannya dengan kelimpahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar